Kegiatan lingkungan melalui program yang terencana dengan
konsep yang baik akan menghasilkan sebuah karya besar yang bemanfaat bagi
masyarakat. Melalui penataan wilayah yang berorientasi dengan lingkungan yang
ramah dan asri pembangunan sarana dan prasarana warga akan memberikan dampak
positif seperti yang diharapkan, dan melalui pembangunan itu sendiri diharapkan
masyarakat tumbuh kesadaran untuk turut serta berpartisipasi dan berkonstribusi
langsung dalam pembangunan. Hal ini dapat terjadi jika terbangun kesediaan berswadaya
baik tenaga, pikiran maupun dana demi perbaikan lingkungan dimana kita tinggal.
Neglasari sebagai pusat kawasan zona ekonomi terpadu untuk
saat ini dan dimasa mendatang akan terlihat sebagai sebuah wilayah yang yang
rawan tingkat sosialnya, bilamana sejak sekarang tidak berbenah membangun
masyarakat dan lingkungannya, hal ini tergambar jelas, wilayah yang terbagi
menjadi 7 bagian Kelurahan ini bila dilihat darI alur perkembangan
pembangunannya begitu pesat sehingga tidak menutupi kemungkinan dampak dari
pembangunan itu sendiri akan menimbulkan berbagai permasalahan di masyarakat,
untuk antisipasi hal demikian perlu adanya perhatian khusus dari pihak
pemerintah daerah untuk dapat memberikan dorongan kepada masyarakat dan adanya
upaya pendekatan persuasif dengan memberikan informasi yang sejelas jelasnya
kepada publik sehingga dampak yang bersifat negatif dapat ditangani sedini
mungkin.
Sebagai sebab dari kegagalan penataan wilayah dan lingkungan
disebabkan banyak faktor yang turut mempengaruinya antara lain adanya upaya
main mata antara pengembang dan pihak penyelenggara pemerintah kota, adanya
peran serta tokoh masyarakat yang melebur dengan pengembang. Inilah virus yang
harus dimatikan dan inilah kenyataan yang seringkali terlihat dan acap kali
sering menjadi cibiran masyarakat.
Menyikapi hal tersebut tak akan ada habisnya, entah berapa
tahun lagi dan entah sampai beberapa periode lagi. Sebaiknya yang dilakukan
saat ini adalah bagaimana di dalam upaya mengembangkan sdm masyarakat sehingga
muncul rasa peduli dari kalangan masyarakat untuk dapat berperan secara utuh
dalam partisipasinya membangun lingkungannya, ingat masyarakat adalah asset
bukan sebuah target yang dapat dikendalikan oleh sekelompok orang yang berbau
kepentingan, dan perlu adanya inventarisir kelompok mayarakat yang peduli untuk
dijadikan asset yang bernilai tinggi. Hal ini menjadi rujukan sebagai modal
dasar dalam membangun Neglasari sebagai kawasan zona ekonomi, pusat perniagaan
dan pusat budaya Kota Tangerang.
Potensi masyarakat Neglasari yang beragam adalah potret
diri yang realistis bila ditinjau dari
sisi historis, akar budaya yang melekat dan melebur dari dulu hingga saat ini
masih bisa dilihat dan disaksikan, namun sayang mandulnya roda perekonomian
yang membuat terbengkalainya budaya yang mampu mempersatukan anak bangsa ini
seperti terkubur. Disinilah peran sentral dari pemerintah daerah khususnya
Kecamatan Neglasari dalam pengembangkan potensi wilayahnya. Andai di Neglasari
ada cagar budaya CHINNES TOWN, MELAYU TOWN yang didalamnya memuat wisata air,
wisata kuliner rakyat dan lain sebagainya akan mampu memberi kontribusi
pemberdayaan masyarakat, terlebih dari aspek ekonomi.
Sebagai penunjang Bandara Soeta sudah seharusnya berbenah dan sudah
sepatutnya mampu menghadirkan nuansa rakyat sebagai trade marknya Neglasari
menuju dunia. Setuju atau gak setuju dengan adanya pengembangan lahan yang
terlihat sekarang lebih condong arah dan tujuannya berkaca pada orientasi kota modern, padahal
sangat minim sekali pemikiran mengenai konsep pembangunan tradisioanal yang
mengkedepankan suasana alam di Kota ini. Pencapaian yang dirasakan memang
memakan waktu, namun bilamana sedini mungkin adanya perencanaan tidak akan menutupi
kemungkinan wilayah ini akan menjadi wilayah yang menjadi pangsa pasar regional
yang dapat memberi sumbangsihnya ke pemerintah daerah yang cukup besar.
0 komentar:
Posting Komentar